Posts

Showing posts from August, 2015

Indonesia Berkemajuan Menurut Muhammadiyah

Dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar pada 3-7 Agustus 2015 yang lalu, Muhammadiyah mengusung tema yang sangat fenomenal yaitu “Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”. Muncul pertanyaan, bagaimanakah yang dimaksud dengan Indonesia berkemajuan itu? Nah dalam beberapa tulisan, akan saya ulas dari beberapa sumber. Indonesia Berkemajuan adalah suatu pemikiran yang mendasar dan mengnadung rekonstruksi yang bermakna dalam kehidupan kebangsaan bagi terwujudnya cita-cita Negara dan bangsa yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat sejajr dengan bangsa dan negara lain yang telah mencapai keunggulan. Indonesia yang berkemajuan merupakan aktualisasi dari cita-cita Proklamasi dan tujuan pembentukan Pemerintahan Negara Indonesia. Sebagaimana dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, cita-cita Proklamasi adalah terbentuknya Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Sedangkan tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia adalah untuk

Nilai Penting Majelis Pesantren Muhammadiyah

Era sebelum muktamar 47 di Makassar, Pesantren-pesantren Muhammadiyah berada dalam pengelolaan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Berdasarkan laporan pimpinan-pimpinan pondok pesantren Muhammadiyah sebagaimana disampaikan dalam SIlatnas ke-2 tahun 2015, bahwa selama ini Majelis Dikdasmen sangat setengah hati memberikan perhatian kepada Pesantren Muhammadiyah. Sehingga jika tetap di bawah Dikdasmen, maka harapan akan hadirnya ulama Muhammadiyah yang lahir dari rahim Pesantren Muhammadiyah hanya akan menjadi sekedar wacana. Salah satu hal yang melatar-belakangi berdirinya Muhammadiyah adalah karena posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan saat itu.

Muhammadiyah dan Masa Depan Indonesia

Indonesia ke depan menghadapi banyak tantangan yang berat dan multidimensi. Oleh karenanya Muhammadiyah mengajak seluruh komponen bangsa untuk berjuang bersama menjadikan Indonesia sebagai Negara Pancasila yang memiliki idealisme dan ciriutama “baldatun thayibatun wa rabbun ghafur”, yaitu Negara dan bangsa yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan Ridha Allah SWT. Dalam kehidupan berbangsa, bangsa indoensia menghadapi penyakit serba-materi (materialisme), kesenangan duniawi (hedonisme), kebebasan tanpa batas (liberalism) dan mentalitas rendahan yang merusak diri dan lingkungan. Muhammadiyah percaya sepenuhnya bahwa bangsa Indonesia dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapi dengan syarat perjuangan yang sungguh-sungguh dari semua pihak yakni pemerintah, warga Negara dan seluruh komponen bangsa, disertai tekad, kebersamaan, dan pengerahan potensi nasional secara optimal. Indonesia yang berkemajuan memerlukan rekonstruksi kehidupan kebangsaan yang bermak

Pengertian Indonesia sebagai Darul ‘Ahdi wa Syahadah dalam Muhammadiyah

Muhammadiyah memandang bahwa Negara Pancasila meru[akan hasil consensus (kesepakatan) nasional dan tempat pembuktian atau kesaksian untuk menjadi negeri yang aman dan damai menuju kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan ridha Allah SWT. Hasil kesepakatan atau consensus itulah yang diistilahkan dengan Darul ‘Ahdi , Negara Kesepakatan Nasional. Sedangkan Negara Kesaksian diistilahkan dengan Darusy Syahadah . Sehingga Indonesia sebagai Negara Pancasila, dimaknai oleh Muhammadiyah sebagai Negara hasil kesepakatan nasional dan Negara kesaksian, Darul ‘Ahdi Wa Syahadah . Pandangan kebangsaan Muhammadiyah ini sejalan dengan cita-cita Islam tentang Negara idaman yaitu, Baldatun Thayibatun Wa Rabbun Ghafur , yaitu negri yang baik dan berada dalam ampunan Allah SWT. Negara ideal itu diberkahi karena penduduknya memiliki sifat-sifat : Beriman dan bertaqwa “ Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpah

Peran Muhammadiyah di Negara Pancasila

Image
Muhammadiyah sebgai kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Muhammadiyah memiliki komitmen dan tanggungjawab tinggi untuk memajukan bangsa dan Negara sebagaimana dicita-citakan para pendiri bangsa. Para tokoh Muhammadiyah sejak era KH. Ahmad Dhalan dan Nyai Walidah Dahlan hingga sesudahnya mengambil peran aktif dalam usaha-usaha kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan. Pendiri Muhammadiyah sejak awal pergerakannya memelopori gerakan Islam berkemajuan. Dalam perspektif Muhammadiyah bahwa Islam adalah agama kemajuan yang diturunkan untuk mewujudkan kehidupan umat manusia yang tercerahkan dan terbangunnya peradaban semesta yang berkemajuan. Kemajuan dalam pandangan Islam adalah kebaikan yang serba utama yang melahirkan keunggulan hidup lahiriah dan ruhaniah. Adapun dakwah dan tajdid bagi Muhamma