Pengertian Muhammadiyah




Muhammadiyah is one of the largest modern Islamic organization in Indonesia. And the largest in the world in terms of number of charitable efforts, including the education, social, health and economic. To know more deeply muhammadiyah following his presentation.

 

Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar jumlah anggotanya di Indonesia. Dan terbesar di dunia dalam hal jumlah amal usaha, yang meliputi bidang pendidikan, sosial, kesehatan dan ekonomi. Untuk mengenal muhammadiyah secara lebih mendalam berikut pemaparannya.

Pengertian Muhammadiyah
Muhammadiyah secara bahasa berasal dari kata Muhammad dan iyah. "Muhammad" diambil dari nama Nabi terakhir Muhammad SAW sedangkan “iyah” berarti pengikut. Jadi secara bahasa, muhammadiyah berarti pengikut Nabi Muhammad SAW.
Muhammadiyah secara istilah adalah Sebuah Organisasi Islam, gerakan dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada 18 Nopember 1912 M atau 8 Dzulhijah 1330 H di Yogyakarta, tepatnya di Kampung Kauman. Ma’ruf segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah. Sedangkan Munkar adalah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

Tujuan Muhammadiyah
Muhammadiyah bertujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya –adil, makmur, sejahtera- yang diridhai Allah SWT. Yang pada akhirnya dapat melahirkan “Baldatun Thayibatun Wa Rabbun Ghafur” negeri yang baik yang penuh keberkahan dan ampunan Allah SWT. Gemah ripah loh jinawi.

Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Ada beberapa hal yang melatar belakangi KH. Ahmad Dahlan bersama para murid nya mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Diantaranya adalah inspirasi dari Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 104.

 “dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Ayat inilah yang menjadikan semangat dalam diri KH. Ahmad Dahlan untuk senantiasa berdakwah, menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencagah dari perbuatan munkar.
Latar belakang berikutnya adalah adanya praktek penyimpangan ajaran agama Islam yang sudah mendarah daging di masyarakat. Hal ini terjadi karena ketidak-tahuan masyarakat terhadap ajaran Islam yang sebenarnya. Ditambah dengan sikap taqlid buta mereka kepada para pimpinan agama Islam waktu itu. Sehingga mereka menerima apapun yang disampaikan tanpa mau mengoreksinya. Islam dipraktekkan secara campur aduk dengan ajaran lain. Dicampur dengan ajaran hindu budha. Dicampur dengan animism dinanisme. Umat Islam rapuh secara aqidah.
Latar belakang selanjutnya adalah kondisi ekonomi politik budaya umat Islam saat itu sangat lemah. Terjajah oleh kaum imperialis barat serta terjajah oleh kaum nya sendiri yang menjadi antek kompeni. Hal ini menjadikan umat Islam menjadi sasaran empuk misi zending Kristen, untuk dijadikan domba – domba gembalaan baru.
Oleh karena keadaan tersebut, KH. Ahmad Dahlan beserta dengan murid – murid nya berjuang untuk mengembalikan nilai asli seorang muslim. Muhammadiyah menjadi  pelopor gerakan tajdid (pembaharu) yang tidak menghendaki adanya Tahayul, Bid’ah, Khurofat dan Taqlid buta dalam aqidah dan ibadah umat Islam.
Pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah adalah menyatukan ajaran “Ar ruju’ ila al Qur’an wa Al Sunnah” (kembali kepada Al Qur’an dan As Sunah) dengan semangat “Ijtihad dan Tajdid”.
Dalam mewujudkan cita - cita dan keyakinannya muhammadiyah  melakukan da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan cara Hikmah Kebijaksanaan. Sebagaimana perintah Allah SWT dalam Al Qur’an Surat An Nahl ayat 125.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Hikmah ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Mengajak, memanggil, menyeru tidak jemu-jemu, tidak memaksa, tidak boleh marah dan putus asa. Karena hidayah adalah hak prerogatif Allah SWT.
Dengan semangat tersebut muhamamdiyah menjadi organisasi berjuang secara hikmah menjadi organisasi yang tertib secara administrasi. Dan saat ini muhammadiyah telah memiliki banyak amal usaha di berbagai bidang demi mewujudkan cita – citanya, antara lain bidang Pendidikan, Sosial, Kesehatan dan Ekonomi.

Organisasi
Secara organisasi, muhammadiyah dipimpin oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang berkantor Yogyakarta dan Jakarta. Di bawahnya adalah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) yang berlokasi di setiap Provinsi di Indonesia. PWM membawahi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di tingkat Kabupaten. Di bawahnya berturut – turut adalah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di tingkat Kecamatan dan, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) di tingkat desa.
Secara kelembagaan Muhamamdiyah dalam melakukan gerakannya dibantu oleh Majelis dan Lembaga.
  1. Majlis
    • Majelis Tarjih dan Tajdid
    • Majelis Tabligh
    • Majelis Pendidikan Tinggi
    • Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
    • Majelis Pendidikan Kader
    • Majelis Pelayanan Sosial
    • Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
    • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
    • Majelis Pembina Kesehatan Umum
    • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Majelis Lingkungan Hidup
    • Majelis Hukum Dan Hak Asasi Manusia
    • Majelis Wakaf dan Kehartabendaan
  1. Lembaga
    • Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
    • Lembaga Pembina dan Pengawasan Keuangan
    • Lembaga Penelitian dan Pengembangan
    • Lembaga Penanggulangan Bencana
    • Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah
    • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
    • Lembaga Seni Budaya dan Olahraga
    • Lembaga Hubungan dan Kerjasama International

Organisasi Otonom (ORTOM)
Muhammadiyah memiliki organisasi yang mempunyai kewengan untuk mengatur rumah tangganya sendiri namun tetap di bawah Muhammadiyah yang disebut sebagai ORTOM. Organisasi ini berdiri berdasar karakteristik anggotanya. Ada yang mengurusi pelajar, mahasiswa, remaja putri, dsb.
Muhammadiyah juga memiliki beberapa organisasi otonom, yaitu:
  • 'Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah (NA)
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
  • Gerakan kepanduan Hizbul Wathan
  • Bela diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Amal Usaha Muhammadiyah
Hingga saat ini Muhammadiyah telah memiliki sangat banyak amal usaha demi mewujudkan tujuan nya. Amal usaha Muhammadiyah terutama bergerak di bidang Pendidikan serta layanan Kesehatan dan Sosial, yaitu:
  • Pendidikan
    1. TK/TPQ Muhammadiyah, sebanyak 4623.
    2. SD/MI Muhammadiyah, sebanyak 2604.
    3. SMP/MTs Muhammadiyah, sebanyak 1772.
    4. SMA/SMK/MA Muhammadiyah, sebanyak 1143.
    5. Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), sebanyak 172.
  • Kesehatan:
    1. Rumah Sakit, sejumlah 72
    2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
    3. Balai Kesehatan Masyarakat
    4. Balai Pengobatan
    5. Apotek
  • Sosial
    1. Panti Asuhan Yatim
    2. Panti Jompo
    3. Balai Kesehatan Sosial
    4. Panti Wreda/ Manula
    5. Panti Cacat Netra
    6. Santunan (Keluarga, Wreda/ Manula, Kematian)
    7. BPKM (Balai Pendidikan dan Keterampilan Muhammadiyah)
    8. Rehabilitasi Cacat
    9. Sekolah Luar Biasa
    10. Pondok Pesantren


Demikianlah, muhammadiyah yang kini beranggotakan lebih dari 35 juta orang ini senantiasa akan berjuang demi tegaknya ajaran agama Islam sehingga terwujud masyarakat madani. insyaAllah.



Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Tahayul, Bid’ah dan Churofat (TBC)

Khittah Langkah 12

Pengertian Muhammadiyah menurut Bahasa dan Istilah