Kebangkitan Dunia Islam



Perkembangan dunia Islam dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
  1. Kejayaan di Baghdad dan Cordova (abad VII – X)
  2. Kemunduran Dunia Islam (abad XI – XVIII)
  3. Kebangkitan Dunia Islam (abad XIX)
  4. Pelopor Gerakan Kebangkitan Islam
  5. Muhammadiyah Periode Awal

Kebangkitan Dunia Islam
Setelah berabad-abad lamanya dunia Islam terpuruk akibat keduniawian, pada akhirnya Allah berkehendak untuk kembali membangkitkan agamanya. Dimulai pada abad 12, ulama-ulama yang masih puritan atas izin Allah berusaha untuk mengembalikan dunia Islam kepada aslinya sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Perintis Pembaharuan dan Pemurnian Islam :
  1. Ibnu Taimiyah (1263-1328 M) dan
  2. Ibnu Qoyyim Al Jauziyah (1292-1350 M)
Yang berasal dari Damaskus, Syiria.
Mereka berpendapat bahwa “Hanya dengan kembali kepada al Qur’an dan Sunnah dalam segala aspek kehidupan, umat Islam akan memperoleh kejayaan dan tidak akan tersesat selamanya”.

Dalil Naqli
Telah aku tinggalkan untuk kamu dua perkara, yang apabila kamu berpegang teguh kepada kedua-nya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu : Al Qur’an dan Sunnah” (Al-Hadits)
Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim menyerukan agar meninggalkan Taqlid, Bid’ah dan Khurofat (TBC).

  1. Kebangkitan Islam di Saudi Arabia
Dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787 M) dengan gerakannya Muwahidun atau WAHABIYAH.
Pokok-pokok pemikiran wahabiyah:
  1. Yang harus disembah hanya Allah SWT. Yang menyembah selain Allah adalah Musyrik dan boleh dibunuh
  2. Islam tidak membenarkan tawasul
  3. Bernadzar hanya kepada Allah SWT
  4. Sholat Jama’ah hukumnya WAJIB.
  5. Merokok hukumnya HARAM
  6. Umat Islam harus hidup sederhana.

  1. Kebangkitan Islam di Mesir
Muncul gerakan yang disebut SALAFIYAH / Muhyi Aksaris Salaf.
Gerakan Salaf bermaksud menggunakan dan menghidupkan lagi cara, sikap, faham, dan amalan para ulama terdahulu (sahabat Nabi SAW dan Tabi’in yang salih) untuk menilai murni tidaknya pengamalan agama Islam.
Kebangkitan dunia Islam di Mesir dipelopori oleh Jamaludin Al Afghani, Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha.
  1. Jamaludin Al Afghani (1838-1897 M)
Ø  memilih perjuangan melalui Politik dan kekuasaan, yang dianggap efektif u/ menegakkan syariat Islam.
Ø  Mendirikan perkumpulan Al-Urwah (ikatan yg kuat)
Ø  menerbitkan majalah Al-Urwah Al-wusqa

  1. Muhammad Abduh (1849-1905 M)
Ø  Berjuang melalui Pendidikan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas pemikiran umat Islam sehingga menjadi sadar, rasional kemudian mampu melakukan Ijtihad
Ø  Islam akan bangkit jika umat mau membekali diri dengann semangat berkorban karena Allah semata
Ø   “Cahaya Islam ditutupi oleh umat Islam sendiri”
Ø  “Agama sejalan dengan akal, tiada agama bagi yg tidak menggunakan akal”
Ø  Pemikiran-pemikirannya dituangkan dalam majalah Al-Urwah Al-Wusto dan Al-Manar. Juga dalam bukunya “Risalah At-Tauhid”.

  1. Muhammad Rasyid Ridho (1865-1935)
Ø  Beliau memadukan pemikiran kedua gurunya Jamaludin Al Afghani dan Muhammad Abduh, dilengkapi dengan konsep Sosial Budaya sehingga kapanpun dan dimanapun Islam bisa menjadi penentu dan pewarna dalam kehidupan masyarakat.
Ø  KH. Ahmad Dahlan pernah bertemu dan berdiskusi dengan beliau tentang permasalahan umat Islam.



Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Tahayul, Bid’ah dan Churofat (TBC)

Khittah Langkah 12

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM)