Kebangkitan Dunia Islam
Perkembangan
dunia Islam dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
- Kejayaan di Baghdad dan Cordova (abad VII – X)
- Kemunduran Dunia Islam (abad XI – XVIII)
- Kebangkitan Dunia Islam (abad XIX)
- Pelopor Gerakan Kebangkitan Islam
- Muhammadiyah Periode Awal
Kebangkitan Dunia Islam
Setelah berabad-abad
lamanya dunia Islam terpuruk akibat keduniawian, pada akhirnya Allah
berkehendak untuk kembali membangkitkan agamanya. Dimulai pada abad 12,
ulama-ulama yang masih puritan atas izin Allah berusaha untuk mengembalikan dunia
Islam kepada aslinya sebagai rahmatan lil
‘alamin.
Perintis
Pembaharuan dan Pemurnian Islam :
- Ibnu Taimiyah (1263-1328 M) dan
- Ibnu Qoyyim Al Jauziyah (1292-1350 M)
Yang berasal
dari Damaskus, Syiria.
Mereka
berpendapat bahwa “Hanya dengan kembali kepada al Qur’an dan Sunnah dalam
segala aspek kehidupan, umat Islam akan memperoleh kejayaan dan tidak akan
tersesat selamanya”.
Dalil Naqli
“Telah aku
tinggalkan untuk kamu dua perkara, yang apabila kamu berpegang teguh kepada
kedua-nya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu : Al Qur’an dan Sunnah”
(Al-Hadits)
Ibnu Taimiyah
dan Ibnu Qoyyim menyerukan agar meninggalkan Taqlid, Bid’ah dan Khurofat (TBC).
- Kebangkitan Islam di Saudi Arabia
Dipelopori oleh
Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787 M) dengan gerakannya Muwahidun atau WAHABIYAH.
Pokok-pokok
pemikiran wahabiyah:
- Yang harus disembah hanya Allah SWT. Yang menyembah selain Allah adalah Musyrik dan boleh dibunuh
- Islam tidak membenarkan tawasul
- Bernadzar hanya kepada Allah SWT
- Sholat Jama’ah hukumnya WAJIB.
- Merokok hukumnya HARAM
- Umat Islam harus hidup sederhana.
- Kebangkitan Islam di Mesir
Muncul gerakan
yang disebut SALAFIYAH / Muhyi Aksaris Salaf.
Gerakan Salaf
bermaksud menggunakan dan menghidupkan lagi cara, sikap, faham, dan amalan para
ulama terdahulu (sahabat Nabi SAW dan Tabi’in yang salih) untuk menilai murni
tidaknya pengamalan agama Islam.
Kebangkitan dunia
Islam di Mesir dipelopori oleh Jamaludin Al Afghani, Muhammad Abduh dan Muhammad
Rasyid Ridha.
- Jamaludin Al Afghani (1838-1897 M)
Ø
memilih perjuangan melalui Politik dan
kekuasaan, yang dianggap efektif u/ menegakkan syariat Islam.
Ø
Mendirikan perkumpulan Al-Urwah (ikatan yg kuat)
Ø
menerbitkan majalah Al-Urwah Al-wusqa
- Muhammad Abduh (1849-1905 M)
Ø
Berjuang melalui Pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan dan kualitas pemikiran umat Islam sehingga menjadi sadar, rasional kemudian
mampu melakukan Ijtihad
Ø
Islam akan bangkit jika umat mau membekali diri dengann
semangat berkorban karena Allah semata
Ø
“Cahaya
Islam ditutupi oleh umat Islam sendiri”
Ø
“Agama sejalan dengan akal, tiada agama bagi yg
tidak menggunakan akal”
Ø
Pemikiran-pemikirannya dituangkan dalam majalah
Al-Urwah Al-Wusto dan Al-Manar. Juga dalam bukunya “Risalah At-Tauhid”.
- Muhammad Rasyid Ridho (1865-1935)
Ø
Beliau memadukan pemikiran kedua gurunya
Jamaludin Al Afghani dan Muhammad Abduh, dilengkapi dengan konsep Sosial Budaya
sehingga kapanpun dan dimanapun Islam bisa menjadi penentu dan pewarna dalam
kehidupan masyarakat.
Ø
KH. Ahmad Dahlan pernah bertemu dan berdiskusi dengan
beliau tentang permasalahan umat Islam.
Comments
Post a Comment