Sejarah dan Periodesasi Pimpinan Muhammadiyah


 
Masuknya Islam ke Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga dapat merasuk ke dalam masyarakat.
Faktor-faktor masuknya Islam :
1.       Islam agama dakwah. Umat Islam wajib mendakwahkan Islam.
2.       Islam masuk dengan jalan damai.
3.       Penampilannya simpatik
4.       Islam membawa kesetaraan. (sebelumnya berkasta).
5.       Runtuhnya kerajaan-kerajaan hindu dan budha.
6.       Islam agama yang sesuai fitrah.

Awal Berdiri Muhammadiyah
Faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya Muhammadiyah :
Faktor Internal :
1.       Penyakit TBC
2.       Bodoh, Miskin
3.       Tidak ada Ukhuwah Islamiyah
4.       Sistem Pendidikan yang Lemah
Faktor Eksternal :
1.       Penjajahan Kolonial (3G)
2.       Misionaris Kristen
3.       Sikap orang yang merendahkan ajaran Islam.
4.       Gerakan Pembaharuan Islam Dunia

Muhammadiyah Sebelum Kemerdekaan
(Religius-Spiritual)
1.       KH. Ahmad Dahlan (1912 – 1923)
·         Pendiri Muhammadiyah
·         Berdiri Organisasi Otonom (Ortom) ‘Aisyiyah
2.       KH. Ibrahim (1923 – 1934)
·         Pendirian Badan Perkawinan Muhammadiyah
·         Lahirnya Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah
3.       KH. Hisyam (1934 – 1936)
·         Penertiban administrasi
·         Memajukan Pendidikan Muhammadiyah
4.       KH. Mas Mansyur (1936 – 1943)
·         Penertiban Organisasi
·         Fatwa haram terhadap Bunga Bank
·         Pendirian Partai Islam Indonesia

Muhammadiyah Sesudah Kemerdekaan dan ORLA
(Politik-Struktural)
5.       Ki Bagus Hadi Kusumo(1943 – 1953)
·         Merumuskan Muqadimah AD Muhammadiyah
·         Merumuskan Landasan Idiil Muhammadiyah (Kepribadian Muhammadiyah dan Cita-cita Muhammadiyah)
6.       AR Sutan Mansyur (1953 – 1959)
·         Pemulihan ruh Muhammadiyah kepada warga dan pimpinan Muhammadiyah dengan memasyarakatkan Khasyyiyah (takut kepada murka Allah) dan buq’ah mubarokah (tempat yang diberkati di tempat masing2)
·         Merumuskan Khittah Palembang
7.       KH. Yunus Anis (1959 – 1962)
·         Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
8.       KH. Ahmad Badawi (1962 – 1968)
·         Perlawanan terhadap PKI

Muhammadiyah pada masa ORBA
(Politik – Struktural)
1.       KH. Faqih Usman (1968 – 1971)
2.       KH. Abdul Rozak Fachrudin (1971 – 1990)
·         Dikenal dengan sebutan Pak AR. Beliau adalah ketua yang menjabat ketua PP Muh paling lama, yaitu 4 kali periode.
·         Dikenal sebagai pimpinan yang lemah lembut, berdakwah dengan hikmah terhadap siapa saja.
3.       KH. Ahmad Azhar Basyir, MA (1990 – 1995)
4.       Prof. Dr. H. M. Amien Rais, MA (1995 - 1998)

Muhammadiyah Pasca Reformasi dan Muktamar ke-45 di Malang
1.       Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif (1998 – 2000)
2.       Prof. Dr. H. Dien Syamsudin (2000 -2005 dan 2005 – 2015)
      Kepemimpinan Dien Syamsudin membawa Muhammadiyah pada posisi yang strategis. Kooperatif dengan pemerintah sekaligus korektif. Bekerjasama dalam hal kebaikan sekaligus mengkritik konstruktif terhadap pemerintah dalam hal kemungkaran.
Muhammadiyah melakukan jihad konstitusi dengan melakukan Judial Review terhadap Undang-undang yang mempengaruhi hajat hidup rakyat, sebagaimana amanat UUD 1945. Milik rakyat sudah semestinya dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu rakyat.

3.   Dr. H. Haedar Nashir, M.Si (2015 - 2020)
     Haedar Nashir dikenal sebagai kader yang ideologis. Beliau mengawali sebagai kader sejak kecil. Pernah menjabat sebagai Ketua PP IPM.





Comments

  1. 1. K.H. Ahmad Azhar Basyir, MA (1990-1995)
    2. Prof. Dr.H. Amien Rais, MA (1995-2000)
    3. Prof. Dr.H. Ahmad Syafi'i Ma'arif, MA (2000-2005)
    4. Prof. Dr.H. Din Syamsuddin, MA (2005-2015)
    5. Dr.H. Haedar Nashir, M. Si (2015 Sampai Sekarang)

    ReplyDelete
  2. Muhammadiyah selalu terdepan👍👍

    ReplyDelete
  3. MUHAMMADIYAH IS NUMBER ONE

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Tahayul, Bid’ah dan Churofat (TBC)

Khittah Langkah 12

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM)