Islam Muhammadiyah


Agama Islam adalah sumber keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah, maka dari itu, faham agama bagi Muhammadiyah adalah merupakan persoalan yang essensiil bagi adanya keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.

Agama Islam menurut Muhammadiyah adalah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam sampai kepada Nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw sebagai Nabi yang terakhir diutus dengan membawa syariat agama yang sempurna, untuk seluruh ummat manusia sepanjang masa.
Agama (yaitu agama Islam) ialah apa yang diturunkan Allah dalam Al-Qur’an dan disebutkan dalam Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Agama, sebagaimana Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah, adalah apa yang disyari’atkan Allah dengan perantaraan Nabi-nabi Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Dasar hukum pokok dalam agama Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunah. Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Sedangkan Sunnah Rasul adalah penjelasan dan pelaksanaan ajaran Al-Qur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
Muhammadiyah berpendirian bahwa ajaran Islam merupakan kesatuan ajaran yang tidak boleh dipisahkan antara aqidah, akhlaq, iabdah, dan muamalah duniawiyah. Aqidah adalah ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan. Akhlaq adalah ajaran yang berhubungan dengan pembentukan mental. Ibadah adalah ajaran yang berhubungan dengan peraturan dan tata cara hubungan manusia dan Rabb. Muamalat duniawiyat adalah ajaran yang berhubungan dengan pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat. Dan kesemuanya itu bertumpu dan untuk mencerminkan kepercayaan Tauhid dalam kehidupan manusia.
Demikian pengertian Islam menurut Muhammadiyah sebagaimana tercantum di dalam landasan dasar dan landasan operasional Muhammadiyah serta di dalam Putusan-putusan Tarjih Muhammadiyah.

Comments

  1. Manusia bebas menafsirkan apa saja tentang dinnul islam,Rasulullah memberikan contoh terbaik kehidupan yg islami di yastyrib yg kemudian di beri nama madinah al- munawarah dengan islam sebagai hukumnya tapi ingat firman Allah la ikra hafiddin tapi konsekwensinya jannah dan naar tinggal pilih

    ReplyDelete
  2. mau kasih nama baldatun thayibatun warabun ghafur kalau islam tidak di tinggikan tidak akan berarti apa2 kuncinya hidup sejahtera menurut Allah adalah Iman,Islam baru ikhsan (sejahtera)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Tahayul, Bid’ah dan Churofat (TBC)

Khittah Langkah 12

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM)